Jumat, 24 April 2009

HUJAN DI HATI KU

Rinai hujan turun dari langit

Yang hitam murung bersedih

Melihatku jatuh terpuruk

Luluh lantak dan hancur

Ditelan ganasnya kepedihan hati

Melepas kepergian sebuah jiwa

Yang telah terpatri di dalam hati

Rinai air yang semula lembut

Menghanyutkan khayalku akan jiwa itu

Telah menjadi jarum yang tajam

Menusuk kulit

Hujan,, kilauan indah sang awan mendung

Yang selalu dapat membuat aku tersenyum bahagia

Karna aku bisa mendekap jiwa itu erat

Tapi kini,, hujan bagaikan badai

Menghempas diriku yang telah terpuruk

Terlempar jauh ke negeri tak bertuan

yang sepi,, sendiri,, dingin,, dan gelap

Sehingga menuntut diriku

Untuk segera menjemput malaikat maut

Dan hancur dalam kesendirian

Sabtu, 04 April 2009

CAHAYA

Sahabat bukanlah seperti matahari

Yang bisa terus menerus menyinari

Sahabat bukanlah seperti bintang

Yang sanggup terus menerus menemani gelapnya malam

Tapi sahabat seperti lilin kecil

Yang selalu ada disaat semua cahaya

Pergi meninggalkan kita

Rabu, 25 Maret 2009

Seuntai jiwa

Berdiri di tengah hujaman titik-titik hujan

Sendiri,, beku dan rapuh

Hanya menanti sebuah kehancuran dalam hidupnya

Jiwanya rapuh,, hatinya terkoyak

Terbakar panasnya kesendirian

Tapi jiwa itu tetap berdiri

Meski telah rapuh

Sisa-sisa tenaga dari sebuah cinta-lah

Yang membuat jiwa itu tetap bertahan

Dihempas badai,, disengat panas,, ditusuk dingin

Tak terhitung banyaknya air mata yang terurai

Meski telah dihimpit kesedihan

Tapi dia tetap mencoba untuk terus berdiri

Meskipun kehilangan sandaran hati

Sandaran hati yang telah pergi

Membuat jiwa itu rela menanti

Malaikat maut datang menghampiri

Menjemput jiwa yang telah pilu tak terperi

Menuju alam yang abadi

Sabtu, 14 Maret 2009

Hawa persahabatan sejati sangat kental terasa.Sahabat yang saling melindungi,,saling memberi,,saling melengkapi,,saling mengingatkan dan saling berkorban.Kebersamaan mewarnai panasnya terik sang baskara.Tawa,,canda,,letih,,jengkel,,tak jarang tertuang di cawan perjalanan panjang.

Saat itu aku biarkan jiwa sepiku melayang tanpa batas.Agar semua tahu bahwa walaupun banyak jiwa yang lain,,tapi hanya 1 jiwa yang bisa memungut sepi.Jiwa sahabatku.Bagai berlian di tengah lumpur.Berharga,,sangat berharga.

Tak ingin sepi,,tak kuat sendiri,,rapuh berdiri.Itulah aku tanpa sahabatku.Melayang tanpa sayap,,api tanpa kehangatan,,harimau tanpa belang,,dan ikan tanpa insang.

Yang ada hanya kematian tanpa sahabatku.

Senin, 09 Maret 2009

HUJAN

Titik-titik hujan turun dari langit
Berkumpul menjadi satu genangan
Titik-titik air itu seperti titik-titik kenangan
Yang berkumpul menjadi genangan memori
Sehingga memaksa aku
Untuk menoleh ke belakang
Melihat kenangan-kenangan indah.
Aku berusaha menguatkan hati
Agar titik-titik air mata
Tak berjatuhan.
Aku berusaha keras menelan takdir itu
Agar aku tak lebur
Ditelan takdir kejam dimasa datang

Sabtu, 28 Februari 2009

RAPUH

Kulepaskan apa yang telah kuinginkan
Dengan segunung penyasalan
Yang menikam jiwa yang telah rapuh
Menjadi semakin melebur

Genangan kata maaf yang memuncar
Tiada kuasa menyelimuti jiwa yang telah beku

Aku tau,,
Pilar yang berdiri kokoh dalam jiwaku
Telah runtuh,, hancur berkeping-keping
Dan hanya meninggalkan sepotong pahatan
Yang berjuang keras melawan himpitan
Rasa sesal dan bersalah

Aku tak tau,,
Akankah jiwa yang kosong itu
Bisa berdiri sekokoh dan segagah dulu
Tanpa adanya pilar penguat?

Jiwa sepi itu telah berada di tengah samudera
Dilempar ombak,, dihempas badai,, ditusuk beku
Tanpa satupun penguat
Terombang ambing
Dan akhirnya jiwa itu
HANCUR DAN MATI

Sabtu, 14 Februari 2009

Perbedaan

Semakin dalam yang kau pelajari tentang SAHABATMU,, semakin kau sadari lebih banyak PERBEDAAN daripada PERSAMAAN

Jumat, 13 Februari 2009

Ketahuilah,, bila esok,, lusa,, minggu depan,, atau kapanpun, aku tidak bernafas lagi,, hadiah TERINDAH sekaligus TERPAHIT adalah mengenalmu,, SAHABATKU

Selasa, 03 Februari 2009

sobat.. aku tak pernah bermaksud mengusik anggunnya sang hidup.. aku tak pernah mau berdebat dengannya.. aku hanya pribadi yang mencoba berlari mengiring sang waktu.. sembari berharap ada yang menoleh dengan segaris senyum..dan aku berharap jika itu KAU....

Minggu, 01 Februari 2009

suatu saat aku merasa seperti dunia menentangku
suara nyanyianmu kawan
yang melindungiku
saat kita bersama aku merasa aku tak terkalahkan


suatu saat aku merasa tak bisa menyimpan sesuatu bersama
lalu kau menggenggamku erat
dan kau membuat semuanya lebih baik
saat ku bersamamu aku merasa aku tak terpatahkan

Rabu, 28 Januari 2009

MAAFKAN AKU

Dua orang sahabat sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan mereka bertengkar,, dan salah seorang menampar sahabatnya. Orang yang terkena tampar merasa sakit hati. Tanpa berkata-kata diamenulis di atas pasir : "HARI INI SAHABAT SEJATIKU MENAMPAR PIPIKU".

Mereka terus berjalan sampai menemukan sebuah oasis dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya tertampar mencoba berenang,, namun nyaris tenggelam. tapi akhirnya berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Setelah dia mulai siuman dan rasa takutnya telah hilang,, dia menulis di atas batu : "HARI INI SAHABAT SEJATIKU MENYELAMATKAN NYAWAKU"

Orang yang telah menampar bertanya, "KENAPA SETELAH SAYA MELUKAIMU,, KAMU MENULISNYA DI ATAS PASIR? DAN MENGAPA SETELAH SAYA MENOLONGMU,, KAMU MENULISNYA DI ATAS BATU?".

Sahabatnya sambil tersenyum menjawab, "KETIKA SEORANG SAHABAT MELUKAI KITA,, KITA HARUS MENULISNYA DI ATAS PASIR,, AGAR ANGIN MAAF DATANG BERHEMBUS BAN MENGHAPUS TULISAN ITU. DAN KETIKA SAHABAT MEMBAHAGIAKAN KITA,, KITA HARUS MEMAHATNYA DENGAN RAPI DI ATAS BATU HATI KITA,, AGAR TAK BISA HILANGTERTIUP ANGIN DAN SELALU TERKENANG SEPANJANG HAYAT KITA".

Minggu, 25 Januari 2009

Sahabat itu seperti ilmu matematika

Dia bisa menambah semangat

Mengurangi kesedihan

Menglikan kebahagaan

Dan membagi kesenangan dan kedukaan

Sahabat itu seperti lilin

Tak kenal lelah menerangi sekitarnya

Memberi kita penerangan terus menerus

Walaupun dia sendiri semakin lama

Semakin meleleh dan mengecil

Dan akan mati setelah memberikan

Semua manfaat dirinya

Untuk sahabatnya yang lain

S : Seseorang yang tetap

A : Ada meskipun

H : Hari kian berganti dan

A : Akan tetap menjadi harta yang

B : Berharga jika

A : Aku dan kamu

T : Tetap berbagi dalam suka dan duka

SAHABAT itu seperti BINTANG

Kadang terlihat,, kadang tidak

Tapi kita tau dan selalu yakin

Bahwa dia ada di atas sana

Dan siap menerangi malam sepi kita

Benih kepercayaan kutanam

Dalam hati yang subur akan keikhlasan

Kurawat,, kujaga,, dan kubesarkan

Tapi,, setelah dewasa

Pohon kepercayaan yang tinggi dan lebat itu

Mati oleh sebuah pengkhianatan

Aku tak menyerah

Kutanam lagi yang baru

Kurawat lagi,, kujaga lagi,, dan kubesarkan lagi

Tapi mati oleh kebohongan

Aku tak tau,, darimana kudapat

Benih kepercayaan yang sangat banyak itu

Dan sekarang kucoba menanam lagi

Sebuah benih kepercayaan

Yang kuharap bisa tumbuh dewasa

Dan berbuah manis

Untukku dan untukmu

SAHABATKU

Diterpa angin topan

        Aku kuat

Ditusuk dinginnya angin

        Aku sanggup

Berjalan di atas bara api

        Aku bisa

Dihantam ombak lautan

        Aku tegar

Dibutakan oleh gelap

        Aku betahan

Dilebur oleh rasa sakit

        Aku tak goyah

Tapi,, ditinggal oleh sahabatku

aku tak kuat,, aku tak sanggup,, aku tak bisa,, aku rapuh,, aku gentar,,

dan AKU TAK MAU

Jumat, 23 Januari 2009

keputusasaanku

TAK TERASA
WAKTU SUDAH MERANGKAK BEGITU JAUH
HINGGA SANG BASKARA
BEGITU TINGGI MENERKAM LANGIT
3 TAHUN BUKANLAH WAKTU YANG LAMA
UNTUK MERANGKAI SEBUAH PERSAHABATAN
BUTUH KESABARAN
SEPERTI MATAHARI MENYINARI PAGI
BUTUH SALING PERCAYA
SEPERTI BUNGA YANG MEMPERCAYAKAN PERTUMBUHANNYA PADA KUPU-KUPU
BUTUH SALING MENJAGA
SEPERTI PASUKAN LEBAH YANG MENJAGA SANG RATU

AKU TAU TAK SETERUSNYA
PERJALANAN AKAN LURUS DAN BERSIH
PASTI AKAN ADA CABANG DAN TERJAL
YANG AKAN MENGUJI
BAGAIMANA ERATNYA
PERSAHABATAN KITA
DAN WALAUPUN PADA AKHIRNYA
TUHAN MEMBERIKAN SEBUAH TAKDIR
UNTUK BERPISAH
DI SUATU UJUNG JALAN


SOBAT ,, LIHATLAH KE BELAKANG
DISANA...TERBENTANGLAH SEMUA JEJAK
JEJAK PERSAHABATAN KITA
YANG AKAN TERUS TERUKIR
DALAM LIKA-LIKU KEJAMNYA DUNIA
Kendati otakku tidak pernah berpikir mampu memberikan alasan mengapa aku menyayanginya. Yang jelas,, aku teramat mencintai sahabat-sahabatku.Sungguh aku tak pernah mau peduli dengan keriuhan pikiranku.Aku sangat puas lantaran aku menyayanginya dalam hati dan jiwaku.Aku telah sangat bahagia ketika kurebahkan kepalaku ke bahunya dikala aku didera kenestapaan,,kesunyian,,dan kesendirian,, ataupun sewaktu dengan penuh gairah aku bertahtakan kegembiraan dan kebahagiaan. Aku telah sangat sentosa ketika tengah mendaki sebuah gunung bersamanya seraya sesekali membisikkan kata " ENGKAULAH SAHABATKU"