Jumat, 24 April 2009

HUJAN DI HATI KU

Rinai hujan turun dari langit

Yang hitam murung bersedih

Melihatku jatuh terpuruk

Luluh lantak dan hancur

Ditelan ganasnya kepedihan hati

Melepas kepergian sebuah jiwa

Yang telah terpatri di dalam hati

Rinai air yang semula lembut

Menghanyutkan khayalku akan jiwa itu

Telah menjadi jarum yang tajam

Menusuk kulit

Hujan,, kilauan indah sang awan mendung

Yang selalu dapat membuat aku tersenyum bahagia

Karna aku bisa mendekap jiwa itu erat

Tapi kini,, hujan bagaikan badai

Menghempas diriku yang telah terpuruk

Terlempar jauh ke negeri tak bertuan

yang sepi,, sendiri,, dingin,, dan gelap

Sehingga menuntut diriku

Untuk segera menjemput malaikat maut

Dan hancur dalam kesendirian

Sabtu, 04 April 2009

CAHAYA

Sahabat bukanlah seperti matahari

Yang bisa terus menerus menyinari

Sahabat bukanlah seperti bintang

Yang sanggup terus menerus menemani gelapnya malam

Tapi sahabat seperti lilin kecil

Yang selalu ada disaat semua cahaya

Pergi meninggalkan kita